Big Ben bukan hanya sekadar jam raksasa yang ikonik di London, tetapi juga simbol dari ketepatan waktu dan warisan budaya Inggris. Berdiri megah di sisi utara Gedung Parlemen, menara ini telah menjadi daya tarik utama wisatawan dari seluruh dunia. Di balik keanggunannya, Big Ben menyimpan banyak fakta menarik yang belum tentu diketahui banyak orang. Berikut tujuh di antaranya.
1. Nama “Big Ben” Sebenarnya Bukan untuk Menaranya
Istilah “Big Ben” kerap disalahartikan sebagai nama menara atau jamnya, padahal sebutan ini ditujukan untuk lonceng besar yang berada di dalam struktur menara tersebut. Menara ini secara resmi dinamai Elizabeth Tower pada tahun 2012 sebagai bentuk penghormatan terhadap Ratu Elizabeth II dalam rangka perayaan Diamond Jubilee kepemimpinannya. Namun begitu, masyarakat tetap lebih akrab menyebut keseluruhan struktur sebagai Big Ben.
2. Salah Satu Jam Empat Sisi Paling Besar di Seluruh Dunia
Desain unik dari menara jam ini menampilkan empat sisi jam raksasa, masing-masing berdiameter 7 meter. Ukuran luar biasa ini menjadikannya sebagai jam empat sisi terbesar di dunia yang masih beroperasi secara mekanis. Para perancang memasang lebih dari 300 potong kaca opal di setiap sisinya, sehingga jam tersebut tampak mencolok dan mudah terlihat dari berbagai penjuru Kota London.
Baca Juga : Wisata Sungai di Italia: Menyatu dengan Alam dan Budaya Lokal
3. Ketepatan Waktu yang Luar Biasa
Ketepatan waktu dari jam raksasa ini memperkuat reputasinya sebagai simbol akurasi di seluruh dunia. Edmund Beckett Denison bersama insinyur Frederick Dent merancang sistem kerjanya menggunakan pendulum dengan tingkat presisi tinggi sebagai pengatur utama. Para teknisi bahkan menambahkan atau mengurangi koin penny pada pendulum untuk menjaga stabilitas ayunan dan memastikan waktu tetap akurat.
4. Big Ben Tidak Pernah Mati Lama, Kecuali Saat Perang
Selama lebih dari 160 tahun, jam raksasa ini hampir selalu berfungsi dengan baik, kecuali dalam kondisi luar biasa. Salah satu momen langka ketika dentangannya terhenti terjadi pada masa Perang Dunia II, saat Gedung Parlemen menjadi sasaran bom. Meskipun sebagian struktur mengalami kerusakan, lonceng utama hanya berhenti sejenak sebelum kembali berdentang sebagai simbol keteguhan bangsa Inggris.
5. Bobot Lonceng Utama Mencapai 13,5 Ton
John Warner & Sons mencetak lonceng utama seberat sekitar 13,5 ton pada tahun 1858. Setiap jam, lonceng ini membunyikan dentangan khas bernada dalam dengan suara “bong” yang mampu menjangkau hingga 5 mil. BBC Radio pun menggunakan suara tersebut sebagai penanda waktu resmi dalam pembukaan siaran mereka.
6. Mengalami Restorasi Besar-besaran
Pemerintah Inggris memulai restorasi besar pada tahun 2017 dan menghabiskan lebih dari lima tahun untuk menyelesaikannya. Tim renovasi memperbaiki struktur menara, menyempurnakan mekanisme jam, serta memugar lonceng dan kaca penunjuk waktu. Untuk melindungi pendengaran para pekerja, mereka menghentikan dentang lonceng selama proyek berlangsung. Namun, dentang khas tersebut kembali mengisi udara saat momen-momen penting seperti Tahun Baru dan Remembrance Day.
7. Menjadi Simbol Ketahanan dan Tradisi Inggris
Tak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, struktur ini juga merepresentasikan kekuatan, konsistensi, dan nilai-nilai tradisional. Jam ini tidak hanya muncul dalam berbagai kartu pos dan film-film internasional, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Inggris, termasuk perayaan kerajaan dan krisis politik.
Kesimpulan
Jam raksasa di jantung Kota London ini tak sekadar menunjukkan waktu. Struktur megah ini mencerminkan ketepatan, menyimpan sejarah panjang, dan menampilkan keanggunan arsitektur klasik. Mekanismenya bekerja dengan sangat presisi, loncengnya berdentang dengan suara khas, dan keterlibatannya dalam berbagai peristiwa penting semakin memperkuat reputasinya sebagai jam paling akurat dan bersejarah di dunia. Setiap orang yang berkunjung ke London pasti akan merasa terkesan saat menyaksikannya secara langsung.
Dikutip Dari : 7 Fakta Menarik Big Ben, Jam Paling Akurat di Dunia